Seorang Pria Bersenjata Busur dan Anak Panah Telah Tewaskan 5 Orang di Norwegia

Jakarta - Polisi Norwegia kemarin mengatakan seorang pria dengan busur dan anak panah menewaskan lima orang dan melukai dua lainnya di kota Kongsberg, Norwegia tenggara.

Tersangka kini sudah ditangkap, tetapi motif di balik serangan pada masih belum pasti, jelas polisi.

"Pria itu telah ditangkap. Dari informasi yang kami miliki, orang ini melakukan tindakan ini sendirian," kata kepala polisi Oyvind Aas kepada wartawan, seperti dilansir laman Aljazeera, Kamis (14/10).

Menurut polisi, tersangka berjalan di sekitar kota menembaki orang-orang dengan panah. Polisi Norwegia mengatakan mereka akan menyelidiki apakah serangan itu merupakan tindakan terorisme.

"Mengingat bagaimana peristiwa berlangsung, wajar untuk menilai apakah ini serangan teroris," jelas Aas dalam konferensi pers.

"Pria yang ditangkap belum diwawancarai dan masih terlalu dini untuk mengatakan apapun mengenai motifnya."

"Saya mengerti banyak orang yang takut, tetapi penting untuk menekankan polisi sekarang memegang kendali," jelas Perdana Menteri Erna Solberg dalam jumpa pers malam tadi.

Serangan itu terjadi di "area yang luas" di Kongsberg, sebuah kota berpenduduk sekitar 28.000 orang, jelas polisi.

Polisi disiagakan atas serangan itu sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan menangkap tersangka sekitar 20 menit kemudian. Lokasi kejadian terletak 80 kilometer sebelah barat daya Ibu Kota Oslo.

Polisi mengatakan tersangka telah dibawa ke kantor polisi di kota terdekat Drammen namun tidak memberikan rincian lain tentang pria itu.

Setelah serangan tersebut, direktorat polisi mengatakan segera memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api. Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata, tetapi petugas memiliki akses ke senjata api dan senapan bila diperlukan.

"Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini tidak mengindikasi adanya perubahan tingkat ancaman nasional," jelas direktorat polisi dalam sebuah pernyataan.

Polisi mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, dan beberapa lingkungan ditutup, dengan tayangan televisi menunjukkan ambulans dan polisi bersenjata di daerah tersebut. Helikopter dan tim penjinak bom juga dikerahkan ke lokasi kejadian.

Kekerasan bersenjata jarang terjadi di Norwegia, tetapi negara itu telah mengalami serangan dari kelompok ekstrem kanan.

Anders Behring Breivik melakukan serangan ganda yang menewaskan 77 orang pada 22 Juli 2011. Breivik pertama kali meledakkan bom di Ibu Kota Oslo di sebelah gedung kantor perdana menteri, kemudian melakukan penembakan di kamp musim panas para pemuda kelompok sayap kiri di Pulau Utoya.

Pada Agustus 2019 pria mengaku seorang neo-Nazi, bernama Philip Manshaus melepaskan tembakan ke sebuah masjid di pinggiran Oslo tanpa ada yang terluka parah. Sebelumnya dia menembak mati saudara tirinya, yang diadopsi dari China. Jaksa menyebut insiden itu sebagai "tindakan rasis".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Berhasil Menangkap Sindikat Pembobol Data Untuk Membuat Kartu Prakerja Palsu, Bisa Untung Mencapai Rp 18 M

Polisi Berhasil Menangkap Tersangka CPNS Tipus Korban Rp 1,3 M, Hasil Penipuannya Untuk Foya-foya dan Menikah Lagi

Mantan Residivis Kasus Pembunuhan Sadis Ditangkap Polisi Usai Sering Kali Menjadi Begal HP