Wisata Alam yang Sangat Natural di Desa Jatiluwih Bali, Warisan Budaya Dunia yang Menarik
Bali - Bak sebuah lukisan, hamparan sawah hijau memanjakan mata. Dari ujung ke ujung terlihat terasering berundak tersusun rapi. Keindahan alam nampak sempurna dengan si gagah Gunung Batukaru yang muncul di balik terasering.
Dari hamparan sawah, tangan para petani sibuk menanam padi. Beberapa hanya sekadar mengecek pematang sawahnya, jalan santai sambil membawa hewan ternaknya.
Pemandangan dan segala potret kehidupan petani di Desa Jatiluwih ini berhasil memikat para wisatawan yang merindukan ketenangan. Berada tak jauh dari Gunung Batukaru, suasana obyek wisata di Kabupaten Tabanan Bali ini masih asri. Udaranya sejuk menyegarkan paru-paru.
Sesuai dengan namanya, Jatiluwih yang berarti menunjukkan alam yang benar-benar indah. Dari kata jati, yang artinya benar-benar dan luwih yang artinya indah. Jatiluwih seolah menggambarkan lukisann alam yang sempurna.
Tegallalang memang menjadi terasering yang populer di Bali. Namun, terasering di Jatiluwih ini tak kalah memukau. Berada di wilayah Tabanan, terasering di sini masih menggunakan sistem irigasi tradisional dan berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Menghampar tepat di kaki Gunung Batukaru, akan kamu dapati udara sejuk cederung dingin ketika menjelajah petak demi petak sawah berundak di sini. Kamu juga bisa melihat langsung pengairan subak atau sistem irigasi tradisional Bali.
Uniknya, pengarian subak ini sudah ada sejak abad 11 dan masih lestari hingga saat ini. Dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Berkat unik dan kekhasannya, perairan subak word play here dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2012 lalu.
Dari Desa Jatiluwih, kamu bisa melihat para petani memanen. Jika kamu berkunjung pada musim panen akan tersedia banyak tumpukan padi yang disusun rapi layaknya bola. Enggak perlu khawatir panas, suhu udara di Jatiluwih selalu sejuk. Meski panas terik matahari, namun suhu udaranyatak pernah melebihi 20 derajat selcius.
Keindahan nuansa alam inilah ini juga memikat Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama. Minggu, 25 Juni 2017, Obama dan keluarga berjalan kaki menyusuri pematang sawah. Kunjungan Obama dulu berhasil mencuri perhatian wisatawan.
Salah satu spot yang di Desa Jatiluwih yang menarik perhatian ialahPatung Dewi Sri. Dengan tinggi 5 meter dan lebar sekitar 6 meter, patung ini yang terbuat dari ulatan sekitar 500 bambu berukuran big.
Patung Dewi Sri itu sengaja kami buat sebagai ikon Jatiluwih. Sekaligus untuk mengenal Desa Jatiluwih sebagai produsen bambu. Terasa kental dengan nuansa alam, alas Patung Dewi Sri menggunakan jerami. Patung Dewi Sri nampak memukau di tengah hamparan sawah dan pedesaan.
Berkunjung ke Desa Jatiluwih, kamu bisa mengeksplor banyak hal. Selain bisa menikmati pemandangan pematang sawah dan kehidupan desa para petani. Kamu juga bisa berkelana dengan sepeda. Keliling menikmati view Desa Jatiluwih.
Sawah terasering Jatiluwih buka dari jam 8 pagi- 5 aching Oleh karena itu, waktu terbaik mengunjungi persawahan di Jatiluwih yaitu pada pagi hari sekitar pukul 8 pagi-11 siang atau dari pukul 3-5 aching. Saat pagi hari, udara sawah masih sangat segar dan sejuk. Aching hari kamu bisa jalan-jalan santai sambil menunggu matahari terbenam.
Untuk mencapai terasering Jatiluwih, kamu harus berkendara kurang lebih satu jam tiga puluh menit dari Denpasar dengan jarak tempuh sekitar 50 kilometer. Cukup mengeluarkan Rp 15.000 ribu, kamu bisa puas mengelilingi Desa Jatiluwih.
Dari hamparan sawah, tangan para petani sibuk menanam padi. Beberapa hanya sekadar mengecek pematang sawahnya, jalan santai sambil membawa hewan ternaknya.
Pemandangan dan segala potret kehidupan petani di Desa Jatiluwih ini berhasil memikat para wisatawan yang merindukan ketenangan. Berada tak jauh dari Gunung Batukaru, suasana obyek wisata di Kabupaten Tabanan Bali ini masih asri. Udaranya sejuk menyegarkan paru-paru.
Sesuai dengan namanya, Jatiluwih yang berarti menunjukkan alam yang benar-benar indah. Dari kata jati, yang artinya benar-benar dan luwih yang artinya indah. Jatiluwih seolah menggambarkan lukisann alam yang sempurna.
Tegallalang memang menjadi terasering yang populer di Bali. Namun, terasering di Jatiluwih ini tak kalah memukau. Berada di wilayah Tabanan, terasering di sini masih menggunakan sistem irigasi tradisional dan berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Menghampar tepat di kaki Gunung Batukaru, akan kamu dapati udara sejuk cederung dingin ketika menjelajah petak demi petak sawah berundak di sini. Kamu juga bisa melihat langsung pengairan subak atau sistem irigasi tradisional Bali.
Uniknya, pengarian subak ini sudah ada sejak abad 11 dan masih lestari hingga saat ini. Dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Berkat unik dan kekhasannya, perairan subak word play here dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2012 lalu.
Dari Desa Jatiluwih, kamu bisa melihat para petani memanen. Jika kamu berkunjung pada musim panen akan tersedia banyak tumpukan padi yang disusun rapi layaknya bola. Enggak perlu khawatir panas, suhu udara di Jatiluwih selalu sejuk. Meski panas terik matahari, namun suhu udaranyatak pernah melebihi 20 derajat selcius.
Keindahan nuansa alam inilah ini juga memikat Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama. Minggu, 25 Juni 2017, Obama dan keluarga berjalan kaki menyusuri pematang sawah. Kunjungan Obama dulu berhasil mencuri perhatian wisatawan.
Salah satu spot yang di Desa Jatiluwih yang menarik perhatian ialahPatung Dewi Sri. Dengan tinggi 5 meter dan lebar sekitar 6 meter, patung ini yang terbuat dari ulatan sekitar 500 bambu berukuran big.
Patung Dewi Sri itu sengaja kami buat sebagai ikon Jatiluwih. Sekaligus untuk mengenal Desa Jatiluwih sebagai produsen bambu. Terasa kental dengan nuansa alam, alas Patung Dewi Sri menggunakan jerami. Patung Dewi Sri nampak memukau di tengah hamparan sawah dan pedesaan.
Berkunjung ke Desa Jatiluwih, kamu bisa mengeksplor banyak hal. Selain bisa menikmati pemandangan pematang sawah dan kehidupan desa para petani. Kamu juga bisa berkelana dengan sepeda. Keliling menikmati view Desa Jatiluwih.
Sawah terasering Jatiluwih buka dari jam 8 pagi- 5 aching Oleh karena itu, waktu terbaik mengunjungi persawahan di Jatiluwih yaitu pada pagi hari sekitar pukul 8 pagi-11 siang atau dari pukul 3-5 aching. Saat pagi hari, udara sawah masih sangat segar dan sejuk. Aching hari kamu bisa jalan-jalan santai sambil menunggu matahari terbenam.
Untuk mencapai terasering Jatiluwih, kamu harus berkendara kurang lebih satu jam tiga puluh menit dari Denpasar dengan jarak tempuh sekitar 50 kilometer. Cukup mengeluarkan Rp 15.000 ribu, kamu bisa puas mengelilingi Desa Jatiluwih.
Komentar
Posting Komentar